Kilasindonesia.com,MAMASA—Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (GPM) Kabupaten Mamasa, menggelar aksi unjuk rasa di simpang 5 Kamis (18/08/2022).
Mereka menuntut pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Bupati Mamasa H.Ramlan Badawi dan wakil bupati Mamasa Marthinus Tiranda yang dinilai tidak mampu dalam menjalankan tugasnya,termasuk infrastuktur jalan dan gedung.
Ada 15 point tuntutan dari aksi demo GPM,diantaranya mengenai PAD,dana PEN,tenaga honorer,dan P3K. Mereka juga mempertanyakan masalah devisit yang menjadi penyebab kandasnya anggaran selama ini.
“tenaga honorer dan P3K bukan budak,”tegas Kordinator Lapangan Markus dalam orasinya.
Selain itu mereka juga menuntut pasar rakyat yang dianggap mubazzir yaitu pasar barra-barra dan pasar Malabo tandukkalua’ yang sampai saat ini tidak difungsikan.
Mereka mengancam, jika tidak ada respon positif dari Pemda maka akan kembali melakukan demostrasi.
Aksi kemudian dilanjutkan ke kantor DPRD Mamasa dan kantor bupati Mamasa. Pada saat aksi di depan kantor DPRD hanya satu anggota DPRD yang hadir dari fraksi partai Golkar.
Sama halnya di kantor bupati Mamasa,bupati Mamasa maupun wakil bupati Mamasa tidak berada ditempat sehingga para pengunjuk rasa melakukan aksi bakar ban.
Mereka sempat bentrok dengan satpol PP yang tidak mengijijnkan adanya pembakaran ban yang menurut Kasatpol PP akan menganggu ketentraman dan merusak infrastruktur.(antyka/darman)







