• About
  • Redaksi Macca News
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
MACCA NEWS
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • TNI/Polri
  • Ragam
  • Peristiwa
  • Hukum
  • Kriminal
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • TNI/Polri
  • Ragam
  • Peristiwa
  • Hukum
  • Kriminal
No Result
View All Result
MACCA NEWS
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • TNI/Polri
  • Ragam
  • Peristiwa
  • Hukum
  • Kriminal
Home Berita

Carut Marut Bantuan Stimulan Gempa di Mamasa, Benarkah ada Potongan (?)

admin by admin
Agustus 6, 2022
in Berita, Hukum, Pemerintahan
0
Carut Marut Bantuan Stimulan Gempa di Mamasa, Benarkah ada Potongan (?)
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kilasindonesia.com, MAMASA—Dana bantuan stimulan Gempa Sulbar di Kabupaten Mamasa saat ini diselidiki oleh Polres Mamasa terkait adanya dugaan pemotongan terhadap penerima bantuan.

Diketahui, 9,4 Milliar rupiah anggaran tersebut dialokasikan pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada tiga kluster terdampak, yaitu rusak ringan, sedang dan rusak berat. Masing-masing penerima kluster rusak ringan mendapat Rp. 10 juta, sedang Rp. 25 juta dan rusak berat Rp. 50 juta.

Baca Juga

Proyek Lampu Jalan di Pompengan Tengah Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, Kades Terancam Dilaporkan ke APH!

Sukriadi Pertanyakan Komitmen Kejati Sulsel Berantas Korupsi Tambang

Kasi Pidum Kejari Selayar Ikuti Vicon Rencana Aksi Pencegahan dan Penanganan TPPO Tahun 2025

Namun, bantuan stimulan yang diberikan kepada korban terdampak dan rumah miliknya mengalami kerusakan,khususnya di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Aralle dan Kecamatan Tabulahan, diduga dipotong hingga 10 persen.

Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman sebagai tim fasilitasi dan Validasi data memberikan keterangan saat dikonfirmasi melalui Kepala Dinas Gusti Harniawan Senin (18/7) lalu, menyampaikan tidak tahu menahu persoalan selesainya pekerjaan karena sepenuhnya dilimpahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Data yang kami kirim sekitar 800san kemudian dilakukan Verifikasi awal,terkoreksi menjadi 600 sekian. Kita dibantu tim tagana, satgas penanggulangan bencana ketua timnya waktu itu  pak dandim,kemudian turun BNPB sebagai verifikasi faktual dan hasil dari verifikasi itu menjadi 570,”terangnya.

Dari hasil verifikasi faktual tersebut, pemerintah Kabupaten Mamasa dalam hal ini Bupati Mamasa sebagai ketua tim tanggap darurat waktu itu diminta untuk mengusulkan hasil verifikasi faktual yang dilakukan oleh BNPB tersebut,kemudian diminta untuk membuat petunjuk teknis pelaksanaan penyaluran bantuan dimana Dinas Perumahan dan Kawasan pemukiman juga terlibat di dalamnya.

“Saat Tim validasi dan verifikasi turun di lapangan memang benar sesuai data,bahkan masih ada yang terdampak bencana namun tidak ada di dalam daftar. Kita merekomendasikan namun kita berpatokan dengan SK dari BNPB,” pungkasnya.

Gusti menambahkan, sesuai SK maka dibuatkan rekening penampungan oleh PPK dari BPBD. Pihaknya kemudian turun ke lapangan untuk memastikan benar tidaknya sesuai data sekian rumah yang rusak ringan.rusak berat dan sedang, namun fakta di lapangan nyatanya berbeda.

“dana diterima secara kolektif kemudian dialokasikan sesuai kondisi ringan berat dan sedang.Kami menjastifikasi data awal dan tidak akan bisa mempertanggung jawabkan kondisi seperti rusak ringan menjadi rusak berat dan sebaliknya karena tanggung jawab sepenuhnya ada pada PPK,”sambungnya.

Namun saat dikonfirmasi oleh Kilas indonesia.com via telefon, Sabtu (5/8), PPK dalam hal ini Pasamboan Pangloli membantah melakukan pemotongan. Ia mengklaim bahwa bantuan stimulan tersebut sudah tepat sasaran.

“bahkan kami pantau yang rusak berat kami berikan 50% dulu yaitu jumlahnya 25 juta,nanti setelah proses pekerjaan berjalan,kami berikan lagi agar dana betul-betul digunakan dengan baik. Ada tim di lapangan yang memantau jalannya proses,” tegas Pasamboan Pangloli.

Untuk diketahui, sejauh ini Polres Mamasa telah memanggil saksi untuk dimintai keterangan dalam dugaan pemotongan dana stimulan bantuan gempa ini.(red/Antika).

Previous Post

Berkunjung ke Belgia, Gubernur Sulbar Temui Calon Investor

Next Post

Penemuan Mayat Pasutri di Aralle Diduga Korban Perampokan

admin

admin

Related Posts

Proyek Lampu Jalan di Pompengan Tengah Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, Kades Terancam Dilaporkan ke APH!
Berita

Proyek Lampu Jalan di Pompengan Tengah Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, Kades Terancam Dilaporkan ke APH!

November 16, 2025
Sukriadi, Ketua Divisi Hukum Lembaga Komunitas Anti Korupsi (L-KONTAK)
Berita

Sukriadi Pertanyakan Komitmen Kejati Sulsel Berantas Korupsi Tambang

November 9, 2025
Kasi Pidum Kejari Selayar Ikuti Vicon Rencana Aksi Pencegahan dan Penanganan TPPO Tahun 2025
Berita

Kasi Pidum Kejari Selayar Ikuti Vicon Rencana Aksi Pencegahan dan Penanganan TPPO Tahun 2025

November 8, 2025
Next Post
Penemuan Mayat Pasutri di Aralle Diduga Korban Perampokan

Penemuan Mayat Pasutri di Aralle Diduga Korban Perampokan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow Us

Media Macca News

Recent News

edit post
Proyek Lampu Jalan di Pompengan Tengah Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, Kades Terancam Dilaporkan ke APH!

Proyek Lampu Jalan di Pompengan Tengah Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi, Kades Terancam Dilaporkan ke APH!

November 16, 2025
edit post
Fadli Dg Leo, Pengacara Muda Maju Jadi Calon RW di Makassar, Ingin Abdikan diri Untuk Masyarakat

Fadli Dg Leo, Pengacara Muda Maju Jadi Calon RW di Makassar, Ingin Abdikan diri Untuk Masyarakat

November 14, 2025
  • About
  • Redaksi Macca News
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© 2025 Maccanews.com

No Result
View All Result

© 2025 Maccanews.com